Sabtu, 03 Desember 2011

Reuni dengan puncak Hargo Dumilah "Lawu"

Seminggu lalu *tanggal 25-27 november 2011* saya kembali datang ke tanah lawu ... tetapi pendakian kali ini berbeda ... kali ini saya ditemani partner /pacar saya sendiri dan ini adalah pendakian pertama yang dilakukan pacar saya.
Semula saya hanya berencana untuk pulang ke kota madiun (kota kelahiran saya) via tawangmangu. Tetapi Pacar saya memberi ide , "gmn klo sebelum pulang madiun kita naik dulu ke lawu ?" ... tanpa berpikir panjang saya pun menyanggupi. Segera semalam sebelum keberangkatan saya packing mendadak, tanpa banyak membawa barang bawaan terlalu banyak, karena pendakian hanya dijadwalkan dalam waktu semalam.

Jumat (25 November 2011)
pukul 16.00 wib Barang bawaan sudah siap packing, dan saya segera menuju UMY (tempat pacar saya kuliah) untuk menjemput dia pulang kuliah ... Setelah itu kami kembali pulang, ganti baju, makan, shalat dan segera berangkat menuju cemoro sewu.
Tepat pukul 19.00 wib kami berangkat. Segera saya 'geber' motor saya menuju Cemoro sewu dan berharap malam ini tidak hujan, karena malam sebelumnya hujan mengguyur kota Jogja sangat deras.
hanya dalam waktu 1,5 jam kami sudah sampai Kabupaten Karanganyar dan mampir ke warung Hick Gaul Pak Mul (tepatnya jalan Lawu karanganyar) untuk mengisi perut yang sudah mulai kosong lagi. Hanya dengan membayar sekitar 20 rupiah kami sudah bisa makan sampai perut kami kenyang.
Tak ingin berlama-lama, karena hari sudah mulai malam kami melanjutkan perjalanan lagi menuju cemoro sewu.
Jalan tanjakan dan udara pegunungan kaki gunung yang mulai dingin kami lewati dengan perlahan sambil menikmati cahaya lampu pedesaan yang terlihat jauh di kaki gunung lawu. Tepat pukul 21.30 kami sampai di Pos cemoro sewu, dan segera menitipkan motor.
Dan tanpa disadari ternyata malam itu adalah malam menjelang malam 1 suro (tahun baru islam) ...
Sehingga banyak pendaki yang juga akan naik ke gunung Lawu malam itu , Kebetulan kami ada 'barengan' untuk naik nanti ...
Setelah Registrasi, Tepat pukul 22.45 wib kami memulai pendakian.
Hanya berbekal lampu senter, kami menyusuri jalan gelap dan berbatu yang sudah tersusun rapi.
Baru berjalan sekitar 500 meter pacar saya sudah mengisyaratkan untuk beristirahat sejenak, saya memaklumi hal ini karena ini adalah pendakian pertama dia dan dia juga belum sempat beristirahat sejak dia pulang kuliah tadi. Saya selalu mensupport dia agar tetap semangat sampai puncak nanti dan perjalanan berlanjut ...
Pos bayangan 1 & 2 sudah kami lewati, berarti sebentar lagi kami sampai di pos 1. Dan dugaan kami benar, pukul 23.50 kami sampai di pos 1 ... Kami kembali beristirahat, dan disana kami bertemu rombongan dari anak-anak UII jurusan manajemen yang juga akan naik malam itu.
Setelah sedikit berbincang-bincang dengan rombongan lain dan tenaga sudah mulai terkumpul kami melanjutkan perjalanan menuju pos 2 ..
Kami jalan sangat santai, tak perlu terburu-buru yang penting sampai puncak :)
Sepanjang perjalanan menuju pos 2 kami banyak berhenti untuk beristirahat dikarenakan kondisi pacar saya sudah mulai nge-drop.

Sabtu (26 November 2011)
Sekitar pukul 02.00 dinihari kami sampai di pos 2, dikarenakan kondisi fisik pacar saya yang sudah mulai menurun dan pos 3 masih terlalu jauh kami memutuskan untuk nge-camp di pos 2 ...
Untungnya di depan pos 2 ada warung non permanen 24 jam yang sengaja didirikan untuk menjamu para pendaki yang ingin melepas lelah dan mengisi perut yang sudah mulai kosong. (Warung ini hanya didirikan saat-saat tertentu, biasanya saat Suro, Agustusan, dan Tahun baru)
Segera kami mendirikan tenda dan beristirahat dengan harapan saat fajar nanti tenaga dan fisik kami sudah pulih kembali.

Pukul 07.30 wib, langkah kaki pendaki yang sudah mulai naik membangunkan kami. Rencana untuk bangun dan melanjutkan perjalanan saat subuh GAGAL ! hehehe
Segera kami bersiap dan membuat sarapan untuk menambah tenaga ...
Setelah selesai dengan urusan perut, kami bersiap-siap untuk summit argo dumilah.


-narsis dulu didepan tenda-

-pacar saya juga ikutan narsis :D -


Untuk mengurangi beban dalam perjalanan, kami memutuskan untuk meninggalkan tas carrier dan tenda dan hanya membawa daypack yang berisi bekal untuk perjalanan.
Tenda kami titipkan kepada ibu pemilik warung, dan kami segera memulai perjalanan.
Kebetulan saat naik kami ditemani harno, dia adalah pemuda seumuran saya - penduduk lokal asli magetan yang sengaja naik membawa barang dagangan untuk dijual diatas nantinya. Orangnya Ramah dan lucu sehingga dapat mengurangi rasa lelah kami saat perjalanan.

-warung 24 jam di depan pos 2-

-Pos 2-

Ditemani obrolan-obrolan ringan serta 'guyonan' kalem khas harno tak terasa perjalanan kami sudah sampai pos 3, Disini kami beristirahat sejenak , makan snack dan kami sempatkan untuk mengambil foto sebagai kenang-kenangan ...


-Harno yang sudah mulai tepar-

-Pemandangan didepan pos 3-

-Narsis Lagi didepan pos 3-


-Ibu-ibu perkasa pedagang digunung lawu-

Setelah puas kami mengobrol dan beristirahat kami melanjutkan perjalanan. Track menuju pos 4 adalah track paling berat. Selain Jauh, Tanjakan curam dan batuan terjal harus kami lewati. tak terasa sudah 1 jam lebih kami menyusuri jalan ini tetapi tak kunjung tiba di pos 4. Hari semakin siang, dan Matahari pun semakin tinggi, semakin banyak tenaga yang terkuras untuk mencapai pos 4.
Dengan sisa-sisa tenaga dan Semangat kami terus berjalan sampai akhirnya kami sampai pada suatu tempat batuan kapur ...
Dari tempat itu kita dapat melihat telaga sarangan dari atas. Subhanallah, sungguh pemandangan yang sangat indah.
Ternyata itu adalah pos 4 ... Semangat pun kembali membara ...
Setelah foto-foto sebentar kami melanjutkan perjalanan menuju pos 5 ... Dari pos 4 , pos 5 bisa ditempuh dalam waktu kurang dari 30 menit ...

- di depan pos 4 -

Dan kami pun sampai di Pos 5 ... ini adalah pos terakhir sebelum kami melanjutkan ke puncak hargo dumilah ...
Di pos ini kami pun berpisah dengan Harno, karena ia akan membuka lapak "dagangan" disini ...
Tetapi kami lanjut berjalan ke warung "mbok yem" ...
Kami berhenti "lagi" , untuk mengisi perut dan sejenak beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan menuju puncak.
Setelah makan, kami langsung bergegas melanjutkan perjalanan menuju puncak ...
Track dari warung mbok yem menuju puncak ini berbeda dari treck sebelumnya ...  Treck yang sebelumnya berbatu tetapi ini hanya tanah biasa yang berdebu dan banyak kerikil.
Setelah berjalan sekitar 30 menit, Alhamdulillah kami sampai juga di puncak tertinggi gunung Lawu "Hargo dumilah" dengan selamat, sehat sentosa ...
Disana kami bertemu dengan banyak pendaki yang sudah sampai terlebih dahulu ...
Langsung kami mengabadikan beberapa foto untuk kenang-kenangan , karena kami tidak mau berlama-lama karena hari sudah siang dan kami harus turun hari itu juga.

-foto di puncak hargo dumilah-

Setelah puas kami berfoto-foto dan 'reuni' dengan hargo dumilah segera kami turun menuju warung mbok yem dengan jalur yang sama saat kami naik tadi ... Saat turun ini pacar saya sering terpeleset jatuh karena jalanan licin dan turunan yang 'lumayan' curam :D 
Sesampainya di warung mbok yem kami sempatkan untuk beristirahat dan tidur sejenak 30 menit, karena perjalanan turun juga tidak kalah menguras tenaga ...
Alarm hape sudah berbunyi, kami pun segera bangun ... Badan terasa malas sekali untuk beranjak pergi dari gunung lawu ini ...
Sebelum turun kami menyempatkan untuk mengisi air dari sendang drajat ...
Hari Semakin siang , terik matahari mulai menyengat kulit kami ... Jam menunjukan pukul 13.45 wib ... kami langsung bergegas turun menyusuri jalan yang sama saat kami naik tadi ... Untuk menghemat waktu, kami turun dengan berlari.
Saat turun kami banyak berjumpa dengan pendaki yang mulai naik pada hari itu ... Karena pada hari itu tepat dimana pergantian tahun baru islam.
Setelah berlari kurang lebih 2 jam kami sampai di pos 2 ...
Segera saya bergegas bongkar tenda dan packing ulang, agar kami tidak kemalaman di jalan ...
setelah selesai packing kami langsung turun, saat itu kondisi pacar saya sudah mulai drop karena kaki sudah sangat capek dan sedikit lecet ...
kami pun berjalan perlahan , sampai akhirnya sampai di pos 1 kami kembali beristirahat sejenak ...
Jam menunjukan pukul 16.30 , kami melanjutkan perjalanan dan memasang target sebelum maghrib harus sudah sampai si pos cemoro sewu. Kami berjalan perlahan, untungnya kami masih banyak bertemu dengan para pendaki yang akan naik.
Alhamdulillah tepat pukul 17.30 wib kami sampai di pos cemoro sewu, namun kami tak segera langsung pulang. Kami menyempatkan untuk istirahat dan makan malam di warung depan pos cemoro sewu.
Setelah selesai makan, barulah kami melanjutkan perjalanan menuju madiun.
Sampai jumpa lagi Hargo Dumilah, semoga kita berjumpa lagi  ...




Minggu, 20 November 2011

Menikmati Alam Lombok (G.Rinjani - Gili Trawangan)

Gunung Rinjani, adalah gunung tertinggi no 3 di Indonesia dengan ketinggian 3726 mdpl. Gunung ini terletak di provinsi Nusa Tenggara Barat. Gunung Rinjani menyimpan sejumlah misteri. Salah satu misteri terbesarnya adalah Dewi Anjani. Dewi Anjani konon adalah keturunan langsung Raja Selaparang hasil dari pernikahan sang Raja dengan mahkluk halus yang bermukim di gunung Rinjani ketika beliau memohon hujan untuk daerahnya karena kekeringan panjang yang melanda kerajaan Selaparang pada masa itu. Karena itulah sampai saat ini masyarakat suku Sasak dan Hindu Dharma di pulau Lombok sering melakukan ritual Mulang Pekelem yaitu ritual memohon hujan kepada Dewi Anjani dengan memberikan sesembahan berupa lempengan emas yang berbentuk segala macam mahkluk air dengan cara ditenggelamkan ke danau Segara Anak.
Rasa penasaran akan keindahan gunung tersebut menggugah kami agar segera menjelajahi kawasan TNGR J

Hari pertama (5 oktober 2011)
-Stasiun Tugu Yogyakarta.
Pukul 7.15 WIB, kereta api sancaka membawa saya menuju kota pahlawan Surabaya. perlu waktu sekitar 5-6 jam untuk sampai dikota pahlawan ini. Sepanjang perjalanan tidak banyak yg saya lakukan di kereta selain membayangkan betapa indah & senangnya trekking ke Gn.Rinjani (saya sudah menginginkan summit Gn.Rinjani sejak 2009).
Sesampainya dikota pahlawan Surabaya, saya langsung menuju Bandar Udara International Juanda dg menggunakan bus umum.
Suasana kota ini tak berubah sejak terakhir saya berkunjung ke kota ini 6 bulan yang lalu, tetap ramai dan panas,.
Sampai di Juanda saya langsung check-in , karena saya tak ingin ketinggalan pesawat, mengingat trip kali ini adalah trip yang saya tunggu-tunggu.
Sesampainya di juanda ternyata jadwal penerbangan delay 30 menit (sepertinya hal ini sudah biasa di negara kita ini hehe).
Pukul 15.45 WIB, ohh Akhirnya Pesawat wings air take off,  membawa saya menuju LOMBOK.
Banyak pemandangan bagus yg terlihat dr jendela pesawat, puncak gunung semeru & Gunung Agung-Bali menyapa malu-malu dibalik gumpalan awan putih. Dalam hati berkata “suatu saat saya pasti kesana , insyaALLAH’’ J
Pukul 17.30 WITA, Alhamdulillah berhasil landing di Bandara Internasional Lombok. Setelah mengambil tas carrier di bagasi , saya langsung melanjutkan perjalanan menuju cakra dgn menggunakan bus damri yang sengaja disediakan pihak Bandara untuk menuju ke pusat kota mataram (Bandar udara yang baru terletak di Lombok tengah / sekitar 1 jam untuk menuju kota mataram). Suasana hati deg-deg’an karena jam sudah menunjukkan pukul 19.30 WITA, takut tidak kebagian angkot (dimana angkot menuju masbagik sudah tidak ada sejak pukul 17.00 WITA.)
Apa yang saya takutkan terjadi … saya tidak kebagian angkot … kalaupun harus menunggu, baru ada angkot esok hari pukul 6 pagi.
Sementara esok hari adalah hari dimana saya harus memulai trekking.
Yang ada saat itu hanya ojek & taxi tapi saya tidak mungkin naik kendaraan tsb. (mahal cint …hehehe)
Naluri nekat saya keluar …
Saya berjalan menuju per-4an cakra (sktr 300 meter dr pool damri), dg niatan mencari tumpangan sampai masbagik. Setelah menunggu beberapa menit keberuntungan pun berpihak kepada saya … ada bapak2 yg hendak mengantar sayur ke aikmel menawari saya untuk ikut. Alhamdulillah saya bertemu dengan bapak ini.
Setaelah menempuh waktu sekitar 45 menit akhirnya saya sampai di masbagik.
Disana sudah ada teman2 saya yang menunggu …
Sesampai dirumah opik & ucek, (warga asli Lombok, sekaligus guide kami selama trekking) saya beristirahat sambil bercengkrama dg teman2 baru saya… sebelumnya saya belum pernah bertemu/kenal dengan mereka. Malam itu kami habiskan untuk ngobrol ngalor-ngidul skalian untuk mengenal mereka.
Malam pun tiba, saya harus beristirahat, mengumpulkan tenaga untuk perjalanan esok hari …
Diselimuti hawa dingin si mabagik , dan saya pun terlelap J

Hari ke-dua (6 oktober 2011)
Alarm henpon berbunyi, saya pun terbangun …
Jam menunjukkan pukul 5.30 WITA, segera saya mengambil air wudhu & shalat subuh,.
Dingin masih menyelimuti masbagik. (secara masbagik itu terletak di kaki gunung rinjani) dan mata pun masih mengantuk … Pagi terasa lebih indah setelah kami menyeruput nikmatnya kopi Lombok, lumayan untuk sedikit mengusir rasa kantuk.
Setelah kami sarapan dan packing ulang , segera kami menuju per4an masbagik untuk mencari kendaraan untuk membawa kami menuju sembalun,.
Tak butuh waktu lama untuk mencari/menunggu engkel (baca: sebutan untuk kendaraan umum jenis colt) untuk membawa kami menuju sembalun. Meskipun engkel sudah penuh, tetap kami paksakan untuk naik karena apabila kita menunggu engkel berikutnya butuh waktu cukup lama.
Beberapa teman kami (seingat saya indra & putra) duduk didalam, sedangkan sisanya naik ke atap, meskipun demikian tetap kita jalani dengan senang gembira.

Perjalan menuju sembalun butuh waktu sekitar 1-2 jam, melewati jalan yg berkelok kelok serta tanjakan yang agak curam tetapi sarat akan keindahan alam Lombok. Ada yang menarik perhatian saya saat perjalanan menuju sembalun, tepatnya saat memasuk Taman Nasional Gunung Rinjani, dimana selama perjalanan dapat kami jumpai banyak kera di pinggir jalan. Bagi saya itu sangat menarik dimana hal seperti itu masih sudah sangat jarang saya temui di Jawa.
Tak lama kemudian sampai lah kami di pos registrasi/basecamp utnuk ijin sekaligus mendaftarkan diri untuk naik pada hari itu. Setelah selesai urusan registrasi kami melanjutkan perjalanan dg menggunakan engkel menuju check point pertama pendakian. (info : untuk menghemat perjalanan trekking selama 2 jam kami berangkat melewati jalan pintas yg berada di bawaknao/sekitar 3 km dr pos registrasi …)
Datanglah perjalanan yang ditunggu !!!
Sekitar pukul 12.30 WITA, kami memulai trekking dr sembalun. Melewati perkebunan sayur warga dan jalur yang berdebu kami menyusuri jalan setapak yang tak berujung. 20 menit setelah perjalanan kita istirahat, karena dr awal jalan sudah mulai menanjak.
 Tak lama kami beristirahat kami melanjutkan perjalanan karena pada saat itu target kita sebelum matahari terbenam harus sudah mencapai pos 3. Setapak demi setapak kami lalui , akhirnya sampai di pos 1. Kami istirahat sejenak , melepas dahaga , mengisi perut dg cemilan2 dan mengumpulkan tenaga yang sudah mulai terkuras.

 Setelah usai beristirahat kami melanjutkan perjalanan, sejauh mata memandang hanya bekas savana yang terbakar yang bisa kami lihat , sangat disayangkan sekali tapi kami tak dapat berbuat banyak. tak jauh dr pos 1 (sekitar 30 menit) pos 2 sudah menjumpai kami. Riang gembira kami sampai di pos 2 , dengan harapan disitu kami dapat menemukan sumber air untuk menambah bekal air minum kami yang sudah mulai menipis. Tetapi kami harus menelan kekecewaan, karena sumber air yang kami harapkan sudah tercemar dg limbah kotoran ternak dan kotoran manusia yg tidak bertanggung jawab, sehingga airnya sudah tidak bisa kami pakai. 

Perjalanan harus berlanjut, Dengan modal air yang tersisa kami terpaksa melanjutkan perjalanan menuju pos 3 dg harapan yang sama (berharap bisa menemukan sumber air). Kami harus menghemat persediaan air agar tetap dapat melanjutkan perjalanan, setidaknya sampai menemukan sumber air.
Alhamdulillah , perjalanan kami masih direstui Allah. Atas pengetahuan dan pengalaman opik yg sudah naik turun gunung rinjani berkali-kali akhirnya kami menemukan sumber air sebelum pos 3. Setelah berdiskusi dengan wono & opik, mengingat hari yang sudah mulai gelap dan trek menuju pos 3 yg sudah mulai menanjak curam maka malam ini kami putuskan untuk mendirikan tenda didekat sumber air.
Setelah mendirikan tenda segera kami berbagi tugas, ada yang menyaring air dan memasak. Hari sudah mulai gelap , dingin dan perut sudah mulai kelaparan. Kami menujuk angga sebagai koki. Ternyata masakannya enak juga, lumayan untuk mengisi perut yang sudah mulai protes. padahal dia jarang memasak dirumah hehehe

Jam menunjukkan pukul 21.00 , dimana kami harus beristrirahat mengingat besok kami harus melanjutkan perjalanan yg terjal, curam & pastinya menguras tenaga …

Hari ke-tiga (7 oktober 2011)
Waktu menunjukan pukul 08.00 , baru sebagian dari kami yang bangun dari tidurnya .. cuaca yang sejuk & kondisi badan yang agak capek membuat kami menikmati tidur ,.. Segera kami bergegas untuk memasak & packing ulang bawaan kami karena jadwal berangkat sudah (agak) molor dr rencana awal …
Pagi ini kami sarapan plencing kangkung , mie dan ayam goreng , sangat cocok dengan kondisi perut yang sudah mulai berontak … J , Rasa kebersamaan menggambarkan suasana makan pagi kami …
Pukul 09.30 kami menyelesaikan semua kegiatan pagi ini … setelah packing dan puas berfoto-foto, kami melanjutkan perjalanan.. perjalanan kami awali dengan menyusuri sungai kering yang berbatu & licin … tak lama kami menyusuri sungai kering sampai lah kami di pos 3 …
Di pos 3 kami istirahat sejenak untuk minum air , tak lama kami istirahat perjalanan kami lanjutkan kembali melewati jalan setapak yang menanjak dan berdebu sampai kami sampai di pos extra ...
Di pos extra kami istirahat kembali sembari menunggu teman-teman yang tertinggal & menyiapkan tenaga untuk melewati “jalur penyiksaan” … begitulah teman-teman menamakan jalur itu .. hehe
Perjalanan berlanjut ,.. Angga, ferdy & putra jalan lebih awal … tak lama kemudian kami menyusul … benar apa kata mereka , baru jalan sebentar jalan sudah mulai menanjak curam dan licin … kabut tebal menambah “suram” perjalanan kita … mungkin ini trek yang paling menyiksa selama kami berjalan dr sembalun … penderitaan belum berakhir kawan .., gunung memang penuh kejutan & alam tak bisa di prediksi .. baru sebentar saya dan teman-teman beristirahat, hujan yang lumayan deras turun mengguyur kami semua ... lengkap sudah penderitaan kita .,. untung saja tim segera berkumpul , sehingga kita bisa langsung membuat bivak darurat dan membuat perapian untuk menghangatkan badan ,,,

Tak lama kami beristirahat karena waktu terus berjalan , dan sebelum maghrib kita harus sampai di plawangan sembalun untuk mendirikan tenda. Ternyata tanjakan penyiksaan belum berakhir … dengan modal semangat dan nafas yang ngos-ngosan kami terus berjalan naik melewati beberapa bukit menuju plawangan sembalun ,.
Pukul 16.30 kami sampai di plawangan sembalun , kabut tebal kembali menyelimuti plawangan … masih sama dengan rutinitas kami sebelumnya… kurang afdol kalo belum narsis, jepret sana-sini J kemudian segera kami mendirikan tenda ,sebelum gelap datang & hawa yang semakin dingin.
Ternyata di plawangan ini sudah ramai … turis bule mendominasi kawasan ini … hanya beberapa orang lokal yang mengunjungi rinjani … sangat disayangkan tetapi apa mau dikata hehe
Seperti sebelumnya , kami mendirikan tenda dekat dengan sumber air agar kami tidak terlalu repot & jauh kalau mau ambil air. Semua sudah merasa lelah , untung langit malam ini cerah dan bulan menampakkan keindahanny , lumayan untuk mengobati lelah kami setelah seharian berjalan menaiki jalur yang terjal .. Setelah semua beres segera kami beristirahat untuk menyiapkan perjalanan “summit attack” dini hari nanti. Hanya bucek dan wono yg terjaga karena mereka tidak ikut summit & bertugas membangunkan kami dini hari nanti.

Hari ke-empat (8 oktober 2011)
Alarm berbunyi , menunjukan pukul 01.00 dini hari dimana kami semua harus bangun dan bersiap untuk memulai perjalanan menuju puncak gunung Rinjani. Karena tidak ikut summit , Wono melakukan tugasnya membuat masakan untuk modal penambah tenaga sebelum kami berangkat menuju puncak idaman. Dalam waktu normal puncak dapat ditempuh dalam waktu 2-3 jam dr plawangan sembalun. Setelah itu segera kami briefing untuk mengecek kembali peralatan & bekal untuk perjalanan summit.
Tepat pukul 03.00 , setelah kami berdoa bersama tim mulai bergerak menuju puncak. baru saja kami memulai perjalanan , jalan sudah mulai menanjak … kali ini perjalanan agak sedikit berbeda … jalur berpasir dan (tetap) berdebu harus kita lewati. Langkah demi langkah terus kami lalui hingga akhirnya sampai lah kita di pundak gunung pada pukul 03.45... semangat yang sudah sudah memudar kembali bergelora dalam jiwa kami (agak mendramatisir ya J hehe) … kami beristirahat sebentar untuk mengisi tenaga yang sudah mulai terkuras …
Setelah puas kami beristirahat , perjalanan kami lanjutkan kembali …
Ditengah perjalanan kami dikejutkan dengan medan yang sangat berbeda .,,
Kali ini jalan menanjak sekitar 60 derajat dengan medan penuh pasir vulkanik yang sebelumnya belum kami temui selam perjalanan. Kami menamai medan ini jalur 2-1 .. karena setiap kita melangkah 2 langkah maka saat itu pula kita akan turun 1 langkah … dan itu harus kami lalui sampai kami sampai di puncak …2 jam kami berjalan tetapi puncak tak kunjung menampakkan batang hidungnya … 


Pukul 5.00 kami masih ditengah perjalanan.. harapan untuk mendapat bonus menikmati sunrise di puncak , pupus sudah …
tenaga sudah mulai terkuras , semangat pun sudah mulai pudar … hampir saja saya putus asa untuk melanjutkan perjalanan karena medan memang benar-benar berat … sejenak saya duduk diatas pasir dan merenung … keputusan sudah bulat ,,, bagaimana pun caranya saya harus bisa mencapai puncak idaman … saya berusaha terus menyemangati diri saya sendiri ,.. saya lanjutkan perjalanan dengan agak sedikit merangkak dengan tujuan agar jalan tidak terlalu berat. Ternyata metode ini sama saja dan tidak berpengaruh … dengan bermodalkan sisa-sisa semangat , akhirnya pikul 7.15 kami berhasil mencapai puncak gunung rinjani.



Ternyata keindahan puncak itu bukan hanya mitos belaka …dari puncak kami dapat melihat keindahan alam Lombok (danau segara anakan , gunung baru , gili meno , gili air , gili trawangan, dll) dan tentunya juga terlihat gunung tambora Sumbawa & gunung agung bali. Sungguh keindahan alam yang tak dapat kami nilai harganya , sesuai dengan pengorbanan yang telah kami lakukan. disana kami bertemu dengan rombongan dari bekasi , bali , & Jakarta … disana kami berbagi makanan dan minuman (semacam pesta kecil merayakan keberhasilan menggapai puncak idaman) ,,
Hari semakin siang & matahari semakin menyengat , setelah puas kami menikmati puncak gunung dan berfoto , tepat pukul 9.00 pagi kami mulai turun gunung … perjalanan turun tak kalah menantang dengan perjalanan naik tadi., kami memilih berlari turun hingga sampai di camp plawangan .., ditenda wono & ucex sudah menyiapkan makanan buat kami ,,, setelah kenyang dengan masakan wono & ucex kami beristirahat sejenak …
Setelah semua tim berkumpul dan bersiap , kami packing & melanjutkan perjalanan menuju segara anakan …
belum juga terobati rasa lelah kami , lagi-lagi kekuatan kaki kami harus diuji kembali., Jalan menuju segara diawali dengan jalanan berbatu yang tak kalah curam dengan jalan saat kami berangkat. Kami harus terus berjalan meskipun kaki lecet akibat turun dari puncak tadi … selama perjalanan , kabut tebal setia menemani kami membuat suasana menjadi agak sedikit sejuk dan mengobati rasa sakit kaki kami.
Pukul 17.00 kami sampai di segara anakan, 


kami berbagi tugas … ada yang mendirikan tenda dan ada pula yang memancing mencari ikan untuk lauk makan malam … sialnya , baru saja dapat ikan ,sudah dicolong anjing liar yang ada disekitar tenda kami … mancing pun dilanjutkan hingga malam. Ucex paling jago dalam hal memancing … sekitar 7 ikan ia dapatkan hanya dalam beberapa saat. Saya pun tak sanggup lagi menahan rasa lelah yang mendera ,saya memilih untuk tidur sehingga saya tidak bergabung dengan teman-teman untuk berpesta ikan bakar malam itu. J

Hari ke-lima (9 oktober 2011)
Hari ini,benar-benar kami puaskan untuk beraktivitas seharian di sekitaran danau. Banyak hal yang bisa kami lakukan selama di danau ini … Ada yang memancing seharian, ada yang ke goa susu & ada yang berendam di sumber air panas … Saya, Putra & Ferdi memilih untuk merendam air panas … konon kepercayaan orang sekitar, apabila kita mempunyai penyakit asal rajin berendam di air panas segara anak, kelak penyakit kita akan sembuh *wallahu alam* … Tanpa pikir panjang saya langsung berendam. Tujuan saya ingin relaxasi, melemaskan otot-otot kaki setelah 2 hari “dihajar” medan terjal berbatu & berdebu … Disana ada 3 kolom yang dialiri aliran air panas. Kolam yang pertama, Airnya sangat panas. Kolam yang kedua Airnya Panas (biasa), dan kolam yang ketiga adalah kolam yang airnya paling bersahabat dengan tubuh kami alias tidak terlalu panas … hehe

Karena hari semakin siang , dan perut kami sudah mulai lapar , segera kami kembali ke camp.. Menu makan Siang ini hari ini , kami makan ikan goreng … akhirnya kami dapet asupan gizi melimpah … Karena buce , dkk dapet tangkapan ikan banyak banget cukup untuk makan sampai malam …
Persediaan logistik kami semakin menipis , terutama nasi & beras … kami harus menghemat asupan makan untuk kelangsungan hidup kami esok hari *halah, lebay* …
Benar apa kata teman-teman , gunung itu penuh kejutan & tidak  dapat diduga. Saat saya & opik hendak mengambil air di sumber mata air , kami bertemu dengan seorang porter yang hendak membuang nasinya karena dia akan melanjutkan perjalanan menuju sembalun. Daripada mubadzir nasi itu diberikan kepada kami , lumayan buat stok sarapan esok hari …
Malam ini berasa dingin sekali, bahkan lebih dingin dari plawangan sembalun … setelah selesai makan malam , acara kami lanjutkan untuk ngobrol-ngobrol bersama dan minum brem … lumayan untuk menghangatkan badan …

Hari ke-enam (10 oktober 2011)
Ini hari terakhir kami di gunung rinjani … Kami sarapan nasi nogeng & dicampur ikan hasil tangkapan kemarin sore. Nikmat sekali makan kami pagi itu … setelah menyelesaikan sarapan segera kami packing ulang dan membereskan sampah-sampah yang ada disekitar tenda. Setelah kami berfoto-foto kami melanjutkan perjalanan pulang menuju plawangan senaru. Kami mulai dengan menyusuri pinggiran segara anakan, sekitar 20 menit. Kemudian kami naik menyusuri jalan setapak & berdebu menuju watu ceper. Jalan mulai menanjak dan lumayan terjal membuat nafas kami ngos-ngosan. Setelah 1 jam berjalan kami sampai di watu ceper. Kami istirahat sejenak , mengumpulkan kembali tenaga yang mulai terkuras. Setelah merasa cukup beristirahat , kami melanjutkan perjalanan menuju plawangan Senaru. Trek dari Watu ceper – Plawangan Senaru ini tak kalah terjalnya dengan jalan menuju Plawangan sembalun. Kami melewati jalan berbatu, bahkan kami sempat climbing dinding batu setinggi 2 meter.


 Sekitar 1 jam dr Watu ceper kami sampai di plawangan senaru. Kami bertemu dengan beberapa pendaki yang kebetulan juga mau turun ke Senaru. Pemandangan di Plawangan Senaru ini sangat indah , dari sana kita dapat melihat keindahan danau segara anakan secara keseluruhan & Gunung baru dari sisi yang lain. Kalau cuaca sedang cerah , kita juga dapat melihat puncak rinjani dari sini. Tak ingin terlalu lama beristirahat kami melanjutkan perjalanan turun menuju pos 4 ,. Tanpa beristirahat di pos 4 kami melanjutkan perjalanan menuju pos 3 … dari pos 4 , kami berlari menuju pos 3 untuk menghemat waktu dan mengurasi rasa pegal di kaki. Saya & opik sampai terlebih dahulu di pos 3  … disana kami beristirahat kembali sambil menunggu teman-teman yang tertinggal dibelakang. Selama dari plawangan Senaru sampai pos 3 , kami bertemu dengan banyak pendaki yang hendak naik. Sayang semuanya itu orang asing , adapun orang lokal itupun Cuma porter mereka.

Setelah berkumpul di pos 3 kami lanjutkan perjalanan menuju pos 2 senaru. Jarak sekitar 2 km kami tempuh dgn berlari agak tidak terjebak gelap saat sore datang. Pukul 15.30 kami sampai di pos 2 … disana kami beristirahat kembali sambil membuat minuman hangat dan mengisi stok air yang mulai menipis. Hari mulai sore, jam menunjukkan pukul 16.30 … segera kami melanjutkan perjalanan agar tidak terlalu malam sampai di pintu senaru. Jarak pos 1 dari pos 2 sekitar 1,5 km. Perjalanan kami lanjutkan kembali , dan memutuskan untuk tidak berhenti di pos 1 mengingat hari sudah mulai gelap. Setelah sekitar 1,5 jam berjalan, Alhamdulillah kami sampai dengan selamat di pos pintu masuk Senaru sekitar pukul 18.30 & Segera kami mengabari keluarga kita masing-masing.
Kami memutuskan malam ini untuk tidur dipintu masuk senaru , dengan alasan malam ini tidak ada angkutan yang membawa kita menuju bangsal. Selain itu di pintu masuk ada 1 warung yang menyediakan berbagai makanan & minuman.

Hari ke-tujuh (11 oktober 2011)
Alarm hape berbunyi, menunjukkan pukul 5.30 … segera kami bangun, packing, dan sarapan … setelah sarapan kami segera berangkat menuju pos pendaftaran dg maksud untuk mencari kendaraan umum untuk membawa kami menuju bangsal …
Sekitar 1 jam menunggu angkot yang kami cari pun datang,.
Setelah negosiasi harga telah disepakati, segera kami naik ke angkot dan menuju bangsal (tempat penyebrangan ke gili trawangan). Jarak senaru menuju bangsal menghabiskan waktu sekitar 2 jam. Cuaca yang panas menemani kami selama perjalanan …
2 jam kami mengarungi pinggiran utara pulau Lombok, akhirnya kami sampai juga di Bangsal …
Segera kami bagi tugas, opik dan wono ke pasar membeli bekal logistic untuk makan di gili sementara yang lainnya membeli tiket penyebrangan … kami memilih untuk naik perahu umum, hanya dengan membayar 10rb kami sudah bias sampai di gili trawangan …
Setelah kuota perahu tercukupi, segera kami naik ke perahu motor dan menuju trawangan …
Tanpa diduga , ternyata ombak sedang (agak) tidak bersahabat, saat itu angin (agak) kencang, sehingga membuat perahu kami sering dihempas ombak …

Selama dalam penyebrangan lagu-lagu islami dari wali menemani kami & menambah horror perjalanan siang itu J
Tetapi Alhamdulillah setelah dihajar ombak beberapa menit akhirnya kami menapakkan kaki di tanah gili trawangan ... tanpa berlama-lama segera kami menuju penginapan yang ternyata pemiliknya masih kerabat dekatnya opik …

Setelah pembagian kamar segera kami meletakkan tas dan segera beristriahat sejenak …
Seolah tak mau rugi, setelah cukup istirahat sejenak saya mengajak beberapa teman (angga, ferdi, ucex, & hendra) untuk mandi dipantai sekaligus jalan2 disekitar gili trawangan.
Banyak yang saya sayangkan disini, saya merasa berada bukan di Indonesia… karena sebagian besar pendatang adalah bule … kemana para wisatawan domestic ??? entahlah …
Menjelang maghrib saya dan teman-teman segera kembali ke penginapan bersiap mandi dan makan malam …
Dikarenakan kami adalah segerombol anak muda yg berpenghasilan pas-pas’an Malam ini kami makan di pasar seni gili trawangan , pasar seni ini klo malam seperti pusat pedagang kali lima yang murah meriah … karena tidak mungkin bagi kami makan di restoran pinggir pantai yang harganya melambung dengan mata uang dollar L
Usai makan malam, kami menuju pinggir pantai … saat itu cuaca sedang cerah, bulan pun sedang purnama, ditemani suara deburan ombak, kami mengadakan sesi intermezzo dimana kami dibebaskan untuk mengeluarkan unek-unek atau pun perasaan yang mengganjal didalam hati. Tak lupa kami membawa sebotol brem untuk menghangatkan badan untuk melawan dinginnya angin pantai.
Tak terasa waktu menunjukan pukul 24.00 , kepala sudah mulai berat dan perasaan pun juga sudah lega … kami kembali ke penginapan untuk beristirahat.

Hari ke-delapan (12 oktober 2011)
Ini adalah hari terakhir saya di tanah Lombok , dan saya juga harus pulang terebih dahulu karena ada pekerjaan yang menunggu dijogja …
Segera saya packing ulang tas saya, dan bersiap meninggalkan gili trawangan.
Setelah sarapan secuil roti bakar & minum susu, yg dapatt dari penginapan saya segera beranjak pulang meninggalkan gili trawangan …
Dengan diantar semua teman, saya membeli tiket penyebrangan perahu di loket. Tak perlu menunggu waktu terlalu lama, perahu segera berangkat. Perjalan menuju bangsal kali ini berbeda dengan perjalanan waktu berangkat kemarin. Kali ini ombak lebih besar, sehingga air bias masuk perahu & membuat sebagian besar baju penumpang basah.
30 menit kami lalui, akhirnya sampai juga di Bangsal dengan selamat, meskipun baju agak sedikit basah J. Sembari mengeringkan badan, saya membeli roti disekitar loket penyebrangan untuk mengganjal perut yang sudah mulai lapar lagi.
Tak mau berlama-lama di Bangsal, karena takut kehabisan engkol segera saya berangkat naik cidomo menuju pasar Bangsal untuk mencari tumpangan menuju mataram. Angkutan disini tidak seperti layaknya di pulau jawa yang bias lewat setiap saat. Di Lombok engkol datang tiap 1 jam sekali, karena armada yang tersedia masih minim. Tetapi tarifny relative murah, hanya dengan membayar 10rb kita sudah bias sampai mataram, padahal jarak tempuh Bangsal-Mataram sangat jauh.
Pukul 12.00 waktu setempat, saya sudah sampai di pool damri, masih ada waktu 4 jam untuk jalan-jalan mencari buah tangan khas Lombok. Berbekal informasi dari tukang ojek & warga setempat saya mulai mencari oleh-oleh untuk orang tersayang hehe. Hanya dengan membayar 20rb kepada tukang ojek saya sudah bisa berkeliling kota mataram. Setelah oleh-oleh yang dicari sudah didapat, segera saya kembali ke pool damri untuk menuju ke Bandara Internasional Lombok.
Pukul 17.00 saya sudah di Bandara Internasional Lombok, setelah check-in & boarding segera saya masuk ke dalam pesawat dan kembali ke pulau jawa.
Terima kasih untuk teman-teman & Pulau Lombok atas pengalaman yang tak terlupakan ini.
Sampai ketemu di lain kesempatan J